Pandemi Covid 19 yang terjadi di seluruh dunia telah memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat. Bukan hanya masyarakat urban perkotaan, dampak juga dirasakan hingga ke pelosok – pelosok nusantara. Tak terkecuali dengan masyarkat yang hidup di sekitar hutan. Jum’at (15/5) KKI Warsi melakukan serah terima secara simbolis bersama bupati Kabupaten Bungo, Mashuri, yang di dampingi oleh kepala Bappeda Kabupaten Bungo, Deddy Irawan, yang bersumber dari Dana Karbon yang di dapat oleh 5 desa di Kecamatan Bathin III Ulu. Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diterima oleh masyarakat di dusun Lubuk Beringin dimaksudkan untuk meredam dampak pandemi yang ada di masyarakat sekitar hutan.
Mashuri mengapresiasi kegiatan ini dengan menemui serta menerima bantuan dan memberikannya secara langsung kepada masyarkat Dusun Lubuk Beringin. Pada acara tersebut hadir pula kepala KPH Kabupaten Bungo, Dendy Wisnu Nugroho, dan Rio Dusun Lubuk Beringin, Jufri, sebagai perwakilan penerima bantuan dana karbon. BLT yang disalurkan ke masyarakat dusun lubuk beringin kali ini sebanyak Rp. 200 ribu untuk tiap KK dan sebanyak 157 paket.
Yulqori, Manajer Program KKI Warsi, mengatakan bahwa bantuan ini dimaksudkan untuk sebagai jaring pengaman terhadap dampak pandemi covid 19 yang menerpa masyarakat di 5 dusun. “Harapan kita memang dana tersebut bisa di rasakan langsung masyarakat sehingga masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung dari mereka menjaga hutan” ujarnya.
Sebelumnya, pemberian paket sembako juga telah dilaksanakan di 3 dusun, sebanyak 504 paket diserahkan ke masyarakat Desa Sungai Telang, 243 pekat di Desa Senamat Ulu, dan 198 paket di Desa Laman Panjang. Masing-masing paket sembako itu berisi beras, telur, minyak, atau tergantung dari permintaan masing-masing desa.
Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat desa yang tinggal di sekitar hutan. Sebab saat musim pandemi covid-19, turut memperlambat pergerakan ekonomi masyarakat. Getah karet yang biasanya menjadi andalan, sejak beberapa waktu lalu petani tidak menyadapnya karena berhentinya kegiatan pasar lelang karet.
Tapi beruntung, Hutan Lindung Bujang Raba Jambi sejak dikelola oleh masyarakat di lima desa Kecamatan Bathin III Ulu Bungo, mampu mempertahankan tutupan hutan. Nyaris selama mereka mengelola zero deforestasi, sehingga karbon tersimpan dalam bentuk stok karbon alam, tidak dilepas ke udara.
Pada tahun ini, 5 desa di sekitar lanskap Bukit Panjang Rantau Bayur atau yang bisa di singkat dengan Bujang Raba, yaitu Dusun Lubuk Beirngin, Sungai Telang, Laman Panjang, Sangi Letung, dan Senamat Ulu berhasil mendapatkan insentif sebanyak Rp. 1 M dari hasil penjualan karbon. Dana tersebut dibagi rata di lima desa dan digunakan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat.