Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara berkolaborasi bersama Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi dalam pemberdayaan masyarakat kawasan frontier di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Hal ini didasari pada penandatanganan MoU antar Bupati Malinau Wempi W.Mawa dengan Direktur KKI Warsi Adi Junedi yang dirangkai dalam acara Konsultasi Publik “Merangkai kekuatan dalam pemberdayaan masyarakat desa di kawasan frontier melalui sistem informasi potensi ruang mikro dan perhutanan sosial” di Ruang Laga Feratu, Kantor Bupati Malinau, Malinau Kota, Malinau, Kalimantan Utara, Kamis (16/2).
MoU antara Bupati Malinau dengan KKI Warsi, bertujuan meningkatkan sinergisitas untuk mendukung percepatan pembangunan desa dengan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam.
“Kesepakatan bersama ini bertujuan untuk memperkuat dan memperluas sistem Potensi Ruang Mikro Aplikasi Informasi Desa sebagai database dalam penyusunan perencanaan pembangunan desa berbasis data secara spasial, social dan administrasi,”kata Direktur KKI Warsi Adi Junedi..
Bupati Malinau Wempi W.Mawa menyebutkan dengan adanya kerjasama ini akan memperkuat pemberdayaan masyarakat desa terkhusus desa yang berada dalam kawasan hutan, yang sudah turun temurun berada dalam kawasan hutan.
“Apa yang tadi kita sepakati bersama menjadi pemberdayaan yang bisa terukur yang bisa membawa kesejahteraan untuk masyarakat kita,” kata Bupati Wempi.
Dikatakan desa-desa di Malinau memiliki potensi yang penting untuk dipetakan untuk dimanfaatkan masyarakat. “Penting bagi masyarakat desa untuk memetakan potensi yang dimiliki yang bisa dikembangkan untuk mensejahterakan masyarakat desa,”kata Bupati Wempi.
Keinginan Bupati ini sejalan dengan kegiatan Warsi yang sudah berlangsung di Malinau, termasuk dalam pengembangan Potensi Ruang Mikro Aplikasi Informasi Desa (PRM AID) yang memuat data-data spasial, sosial dan administrasi.
KKI Warsi telah melakukan pendampingan pemberdayaan masyarakat desa-desa yang berada di dalam dan sekitar kawasan hutan melalui Program Perhutanan Sosial dan Sistem Informasi dari desa, sejak 2018. Saat ini sudah ada 16 desa yang difasilitasi dengan pencapaian 6 SK dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk Perhutanan Sosial dan 8 desa mengelola potensi ruang mikro aplikasi informasi desa (PRM AID) yang sudah mendapat legalitas dari Kementrian Komunikasi dan Informasi dengan adanya domain desa.id. Dengan aplikasi ini juga sekaligus menjadi website resmi desa. Aplikasi ini bisa diakses secara online dan offline yaitu : https://datadian.desa.id/, https://apauping.desa.id/, https://longalango.desa.id/, https://longjalan.desa.id/, https://longpada.desa.id/, https://metut.desa.id/, http://nahakramubaru.desa.id/ dan https://tanjungnanga.desa.id/.
Yul Qari, Manager Program KKI Warsi mengatakan PRM AID dapat digunakan sebagai basis data terpadu yang akurat. Selain itu, PRM AID berfungsi untuk perencanaan pembangunan desa berdasarkan potensi desa.
“Aplikasi PRM AID ini bisa dimanfaatkan desa dalam penyusunan RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Desa yang berdasarkan potensi dan masalah lokal yang ada,” ujarnya.
Dari pengelolaan aplikasi ini, juga sekaligus menjadi Etalase desa untuk mempromosikan produk unggulan desa. Data Dian, misalnya sebagai produsen Madu Kayan, madu hutan alam dengan kualitas super dipromosikan masyarakat melalui website Data Dian.
Suhandani, Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Advokasi dan Kerjasama Desa dan Perdesaan, mengatakan prioritas penggunaan dana desa untuk pemulihan ekonomi nasional. Seperti pengelolaan hutan desa yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan.
Kegiatan pemberdayaan KKI Warsi juga mendapatkan dukungan dari Yayasan KEHATI melalui program TFCA Kalimantan untuk masyarakat di sekitar Kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang dan LP3M. Melalui penguatan Tatakelola TNKM ini dilakukan secara Kolaboratif di Desa Data Dian, Long Alango, dan Apauping.
Menyambut Warsi berkegiatan di Malinau, Bupati Wempi menyampaikan sebuah pantun:
Dalam sambutannya, Bupati Wempi juga menyampaikan sambutannya hangatnya untuk Warsi yang dibacakan dalam sebuah pantun.
“Sungguh cantik paras mantan kekasih
Tampak anggun menikmati pemandangan danau
Selamat bekerja KKI Warsi
Dari kami masyarakat Malinau” ujar Bupati Wempi yang disambut tepuk tangan meriah peserta undangan Konsultasi Publik.