Agenda perubahan iklim harus melibatkan semua umur dan elemen masyarakat. Tidak terkecuali peran pemuda. Memiliki populasi sebanyak 28% dari penduduk Indonesia menjadikan yang muda sebagai faktor penentu keberhasilan dalam pengendalian perubahan iklim. Generasi muda saat ini harus terlibat dalam adaptasi pengendalian dan pengurangan dampak perubahan iklim.
Langkah ini tidak perlu usaha besar dan biaya besar, hanya butuh tekad dan kepedulian menjaga satu bumi yang kita punya. Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Hukum Fakultas Hukum Universitas Bengkulu, sebanyak 300 mahasiswa dan civitas akademika melakukan Bakti Sosial Mahasiswa (BSM) FH Unib di Desa Batu Raja R Kecamatan Hulu Palik Kabupaten Bengkulu Utara. Dalam rangka pengabdian masyarakat, FH Unib menggandeng Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi yang beberapa waktu terakhir berkegiatan di Desa Batu Raja untuk pengelolaan hutan bersama masyarakat.
“Warsi menjadi narasumber kepada Mahasiswa FH Unib untuk belajar langsung dari hutan. Berbagi pembelajaran tentang pengelolaan hutan dan memperkenalkan apa itu pohon asuh yang ada di Hutan Desa Lemonakai Batu Raja R,” kata Emmy Primadona Koordinator Program KKI Warsi.
Disebutkannya, pohon asuh adalah upaya mempertahankan tegakkan pohon sekaligus juga memberikan manfaat ekonomi masyarakat Batu Raja Rejang, karena hasil adopsi pohon ini pengelolaannya langsung kepada masyarakat. Saat ini sebanyak 94 pohon di Hutan Desa Lemonakai telah diasuh. Tidak hanya itu, 200 pohon lainnya telah diidentifikasi dan dilakukan tagging serta telah tersedia untuk diasuh di website www.pohonasuh.org.
Program pohon asuh merupakan pemanfaatan jasa lingkungan kawasan hutan yang sudah diberikan hak pengelolaannya kepada masyarakat. Donasi yang diberikan oleh pengasuh pohon akan diberikan dikelola oleh masyarakat untuk pengembangan sumber daya Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) serta untuk mendukung kegiatan patroli hutan yang dilakukan masyarakat.
“Selain belajar langsung dari alam, mereka juga memberikan dukungan kepada masyarakat dengan mengasuh sebanyak 15 pohon di hutan desa,” kata Emmy.
Rangkaian kegiatan Bakti Sosial Mahasiswa juga melakukan kunjungan langsung ke Hutan Desa Lemonakai dan wisata air terjun Lemonakai yang menjadi kebanggaan masyarakat desa. Terima kasih mahasiswa Unib, kita butuh lebih banyak lagi dukungan serupa untuk menjaga hutan, menjaga bumi dan rumah kita untuk sekarang dan masa mendatang.
Bagus. Lanjutkan dengan niat tulus dan kreatif. Bolehkah kami belajar untuk meniru program pohon asuh ini ? Kami punya mahasiswa di UM Bengkulu. Terima kasih. Nurwiyoto
Halo, bisa sekali. Silakan kontak kami lewat office@warsi.or.id
Terima kasih