Desa Apauping merupakan Desa Paling Hulu di Kecamatan Bahau Hulu Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Desa ini dikenal memiliki panorama wisata alam yang indah, misalnya saja Padang Alang-Alang Long Tua yang berada di Kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang, dimana di Bukit Long Tua ini masih terdapat binatang yang dilindungi yaitu Banteng. Terdapat pula berbagai binatang lainnya seperti rusa, kancil, dan berbagai jenis burung. Selain keindahan alam miliknya, Desa Apauping juga merupakan desa terluar Indonesia karena berbatasan langsung dengan Negara Tetangga yaitu Malaysia.

Arisa Ika Anneesa Sitinjak, Fasilitator KKI Warsi, ditugaskan untuk melakukan pendampingan di Desa paling Hulu ini. Tentunya, selama dua tahun melakukan fasilitasi, Arisa banyak menorah kisah. Menurutnya, berinteraksi langsung dengan masyarakat memberikan kesan tersendiri dalam kehidupannya.

“Sejak awal kedatangan saya ke Apau Ping, saya sangat menyukai desa ini karena warganya sangat ramah dan suasana desa yang damai dan tentram. Walupun di desa ini belum ada jaringan signal dan energi listrik, saya masih tetap menyukai Desa Apau Ping ini. Warga desa juga sudah menganggap saya sebagai anak mereka sendiri, disana saya lebih akrab dipanggil Asung dibanding Arisa, nama tersebut adalah nama Dayak yang diberikan oleh Bapak angkat saya yang Bernama Daud dan Ibu Angkat saya yang Bernama Unjung. Asung itu artinya orang yang dikasihi. Memberikan nama bagi orang baru dan cukup lama menetap, sudah menjadi tradisi warga di Apauping “ Tutur Arisa.

Masyararakat Desa Apau Ping dikenal sebagai desa yang sangat ramah terhadap pendatang, karena dulu ada salah satu tokoh dari Bahau mengajarkan ke warga agar jangan pernah membatasi orang luar masuk, karena pasti dia akan membawa hal baik” (Ungkap Arisa). Meskipun demikian, Arisa juga menegaskan bahwa mereka tetap akan bertanya terkait maksud kedatangannya ke Apau Ping.

Hal pertama yang Arisa lakukan ketika awal kedatangan di Desa Apau Ping adalah melakukan pendekatan dan koordinasi dengan pemerintah desa, kala itu Arisa ditemani langsung oleh Bang Furwoko selaku Koordinator Project untuk melakukan sosialisasi terkait Sistem Informasi Desa dalam bentuk PRM-AID (Potensi Ruang Mikro – Aplikasi Informasi Desa). Saat pertemuan itu, dibentuk pula tim kerja terdiri dari tim kerja sosial, spasial, dan entry data dari hasil rekomendasi Pemerintah Desa.

Setelah tim kerja sudah terbentuk, barulah giliran Arisa mendampingi tim kerja agar dapat memahami tugas dan fungsi masing-masing. Arisa mulai mendampingi tim kerja sosial, Ia bersama tim kerja sosial berdiskusi membedah kuesioner yang nantinya akan digunakan untuk menggali informasi warga Desa Apauping.

Sedangkan untuk tim kerja spasial dibantu oleh Bery sebagai staff GIS dan tim entry data dibantu oleh Fikri selaku staff IT KKI WARSI Malinau. Bagaimanapun Arisalah yang memonitoring progress dan hambatan selama pembangunan Sistem Informasi Desa PRM-AID di Desa Apau Ping.

Bagi Arisa dalam membangun Sistem Informasi Desa ini jalannya tak selalu mulus, ada banyak kendala yang ia hadapi. Seperti adanya warga yang tidak mau di data hingga adanya ketakutan kalo data-data personal mereka akan disalahgunakan. Arisa sangat maklum dengan hal itu, sehingga ia meminta tim kerja untuk memulai mendata warga yang mau di data terlebih dahulu.

Selain itu, strategi yang dilakukan Arisa dengan aktif terlibat mengikuti seluruh kegiatan warga Desa Apauping. Mulai dari ikut berkontribusi pada kegiatan Pertemuan Desa seperti MusrembangDes, Gotong royong Desa, Aktivitas berkebun, panen di ladang, menjemur kacang, hinga menjemur padi. Bahkan ia tak sungkan untuk bermain ke setiap rumah warga untuk sekedar duduk santai sambil mendengarkan curhatan mereka. Hal ini dilakukan Arisa disela-sela ketika tidak ada kegiatan dalam membangun Sistem Informasi Desa PRM-AID.

Arisa mengkatakan bahwa itu sebagai salah satu cara agar bisa dekat dengan warga desa, dan salah satu strategi untuk mensosialisasikan program PRM-AID. Alhasil, warga yang dulunya tidak mau didatapun berubah pikiran dan merekalah akhirnya meminta untuk didata karena kedekatan antar warga sudah terbangun.

Impian untuk membangun Sistem Informasi Desa akhirnya terwujud, kini Pemerintah Desa Apauping telah memiliki database desa terpusat, berisikan data sosial dan spasial yang tersedia secara ofline dan online. Dimana, akses online dapat diakses melalui https://apauping.desa.id/.  Kini pemerintah Desa Apauping dapat membuat perencanaan desa secara lebih realistis. (Peri Anggraeni)